Sore
itu terasa sangat berbeda dari biasanya disalah satu tempat rekreasi di kota
bireuen. Aku lebih banyak melamun akan hal-hal yang sukar untuk diceritakan.
Kemudian aku dihapiri 2 orang yag tak ku kenal dan salah satunya berkata “boleh
saya duduk?” dengan nada yang ramah namun aku hanya menjawab “hem” dengan nada
yang seakan kurang senang. Namun mereka tetap duduk, aku terus memikirkan
hal-hal yang seakan tak masuk logika. Wajahku terlihat murung sampai-sampai
orang disebelah ku bertanya “adik lagi sakit ya?” aku hanya menjawab “enggak” dengan jawaban ku
yang tidak enak untuk didengar orang disebelah ku hanya diam. Tak lama kemudian
merekapun pergi, disaat mereka pergi aku baru menyesal kanapa orang sebaik
mereka yang bertanya dengan nada yang ramah aku cuekkan, “ah sudahlah” pikirku.
aku merasa bosan dengan hal ini kemudian aku bembali ke kost ku. Sesampai di
kost aku terkejut melihat teman-temanku melemparkan tepung kearah ku. pakaian
yang aku gunakanpun sudah kotor dengan tepung aku hanya tersenyum kepada mereka
dan teman baikku menghampiriku “ Happy Birst Day My Friend” aku menjawab “ya
terima kasih”. Dihari itu aku telah masuk ke usia yang semakin dewasa. Aku
langsung mandi untuk membersihkan tepung-tepung yang menempel dibadan ku. usai
mandi handphoneku berbunyi dan langsung ku angkat ternyata yang menelpon adalah
teman ku untuk mengucapkan selamat ulang tahun kontak pesan pun sudah penuh
dengan ucapan selamat ulang tahun tanpa ada ku baca pesan dari siapa semuanya
aku hapus. Ngantuk mulai terasa dan aku langsung tidur. Keesokan harinya aku
beraktifitas seperti biasanya mandi,sarapan dan kuliah. Dan hal itu terus
terulang samapi dengan tanggal 02 Desember 2015. Pada siang itu tepatnya
tanggal 03 Desember 2015 ibu ku menelpon ku namun tak terjawab dikarenakan aku
sedang sibuk dengan acara yang diadakan di kampusku, sore harinya aku melihat
handponeku dan melihat panggilan tak terjawab dalam hatiku “ah natilah aku
telpon balik, mau mandi dulu”. Setelah 30 menit masuklah waktu shalat magrib
dan sebelum shalat ada pesan yang masuk ke handpone ku dan kusempatkan untuk
membacannya dan ternyata pesan dari
teman ku yang berisi “ Ridha lagi dimana, Ayahmu Masuk Rumah Sakit” aku tersentak dan aku langsung menelpon ibuku
namun tidak di angkat dan persasaan ku berkata aku harus pulang. Aku terus
mencoba menelpon dan yang mengangkat adik ku dan aku langsung bertanya “ Ayah
masuk Rumah Sakit Mana? Ruang Apa? Sakit Apa?” dan ia tidak menjawab namun yang
menjawab ibuku “Ayah masuk rumah sakit umum daerah langsa, diruang icu, sakit
darah tinggi (hipertensi)” ini membuatku takut dikarenakan ayah ku sangat takut
dengan peralatan medis apa lagi diruang icu kemudian “ aku berkata kepada ibuku
apa aku boleh pulang?” ia menjawab “ jika masih ada mata kuliah jangan pulang
tapi kaau tidak ada ya pulang terus” aku pikir masih ada mata kuliah untuk 2 hari kedepan namun aku
perjuangkan tetap pulang. Malam itu pun sekitar jam 20.00 aku berangkat menuju
rumah sakit umum kota langsa menggunakan bus lintas provinsi. Diperjalanan aku
bertemu dengan dua orang yang pernah duduk disebah ku dan seperti biasanya
mereka sangat ramah dan mereka bertanya “mau kemana dik” kali ini aku menjawab
dengan senyuman “mau pulang bu, ke aceh tamiang tapi mala mini Cuma sampai
rumah sakit umum kota langsa bu” ia kembali bertanya “loh siapa yang sakit
dik”, “ayah bu” jawab ku.
....................................................................................................................................................................
....next time